Mahabbatullah

Mahabbatullah
Menjadi insan sholehah

Kamis, 12 Januari 2012

Mari Bersatu Songsong Kemenangan Islam!

Pemuda Islam Bersatulah!

Saat ne kta seperti buih...

SIDE A : MENGANALISA MENGAPA KITA MENJADI BUIH

( “Dua Hal yang menjadi penyebab Robohnya Dakwah ditangan Da’I : KADERISASI DAN SYAHWAT PRIBADI )

Kita harus memahami, mengaca pada sejarah bahwa begitu banyak sebuah Jamaah Dakwah, justru hancur ditangan para kadernya sendiri bukan akibat factor eksternal.

Jamal Abdul Nashir adalah contoh salah satu itu, dia merupakan Kader Inti Gerakan Ikhwan, teman satu Usrahnya Sayyid Quthb.

Tapi di tangan dialah Sayyid Quthb, syahid di tiang Gantungan.

Jamal Abdul Nashir yang lenyap dari jalan da’wah, lantaran syahwat kekuasaannya. Bahkan ia berbalik memusuhi da’wah dengan serangan yang melebihi perbuatan orang kafir.

Dalam scoup komunitas, kita memiliki contoh yang tidak jauh dari perjalanan sejarah bangsa ini, Masyumi. Berakhirnya kisah Masyumi, bukan hanya karena dibubarkan oleh Soekarno. Tetapi, ada sebab rasional lainnya yang menunjukkan bahwa sunatullah tetap berlaku bagi siapa saja, walau ia gerakan da’wah.

Masyumi telah melupakan nukbawiyah (pengkaderan) dengan arti sesungguhnya. Kader yang mampu melanjutkan perjuangan pendahulu dan ideolognya. Walau orang-orangnya ada, namun ia telah hampa. Bahkan ketika Masyumi dibubarkan, tokoh besarnya yakni Muhammad Natsir Allahu Yarham masih hidup hingga beberapa dekade pasca pembubaran Masyumi. Selain itu Masyumi juga gagal dalam meredam konflik internal, antara kaum tradisionalis dan modernis. Hingga akhirnya Nahdhatul Ulama memutuskan keluar dari Masyumi, yang diakui cukup melemahkan langkah perjuangan mereka.

Saat ini, kebesaran Masyumi mirip kegagahan Dinosaurus yang punah, yang kerap kita kisahkan ke anak-anak kita. Mereka penasaran dengan Dinosaurus, ingin melihat dekat, tetapi yang ada hanya fosilnya saja, itu pun tidak utuh, atau di museum. Ada pula kelompok umat Islam yang ingin mengembalikan romantisme kejayaan Masyumi, tapi mereka sudah gagal sebelum berjalan. Masing-masing kelompok mengaku pewaris sah Masyumi. Akhirnya, kita benar-benar melihat bahwa Masyumi telah menjadi fi’il madhi yang tidak mungkin menjadi fi’il mudhari.

(“ Inilah Penyebab kita Menjadi Buih !!!!!!!! di tengah Peradaban Manusia, dimulai dari Hancurnya Jamaah Dakwah” )


1. Timbulnya Perselisihan dan Perpecahan Pada Jajaran Pimpinan

Inilah sebab pertama dan paling membahayakan. Potensi berselisih dan bahaya laten berpecah pasti ada pada setiap perkumpulan manusia. Sebab, mereka adalah kumpulan dari berbagai suku, latar belakang hidup, budaya, pemikiran, keinginan, bahkan motivasi, ditambah lagi emosi dan hawa nafsu. Tak ada satu pun yang selamat dari bahaya laten ini, dan sejarah umat ini telah berkali-kali melewatinya, begitu pula dalam perjalanan dan pasang surut gerakan Islam. Padahal mereka tahu, persaudaraan adalah saudara bagi keimanan, dan perpecahan adalah saudara bagi kekufuran.

Bahaya lebih besar, jika yang mengalami perpecahan adalah jajaran pimpinannya. Pasca wafatnya H.O.S Cokro Aminoto, SDI (Syarikat Dagang Islam) yang pada masa beliau dua kali ganti nama menjadi SI (Syarikat Islam) dan PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) tak ada lagi tokoh bisa menyatukan PSII. Tak ada yang mampu meredam konflik, tak ada yang se-berwibawa H.O.S Cokro Aminoto, karena tak ada kaderisasi. Akhirnya, terpecahlah menjadi SI putih dan SI merah, yang belakangan menjadi bibit lahirnya PKI (Partai Komunis Indonesia ).

Sungguh, tidak sama dahsyatnya goncangan perpecahan tingkat elit, dibanding perpecahan tingkat akar umput. Maka, hendaknya kita menghilangkan rasa dengki, dendam, iri, hasad, cari muka dan menjilat, dan sifat buruk lainnya yang biasa menjadi penyakit yang menyerang sebagian pimpinan organisasi apapun.

Imam Hasan al Banna Rahimahullah berkata: Ukhuwah adalah saudara keimanan, dan perpecahan adalah saudara kekufuran; kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan, tak ada persatuan tanpa rasa cinta, dan sekecil-kecilnya cinta adalah lapang dada, dan yang paling tinggi adalah itsar (mendahulukan kepentingan saudara).

Barangsiapa yang menjaga serta memelihara dirinya daripada dipengaruhi oleh tabiat bakhilnya, maka merekalah orang-orang yang berjaya. (QS. Al Hasyr: 9)

Al Akh yang benar akan melihat saudara-saudaranya yang lain lebih utama dari dirinya sendiri, karena ia jika tidak bersama mereka, tidak akan dapat bersama yang lain. Sementara mereka jika tidak bersama dirinya, akan bisa bersama orang lain. Dan sesungguhnya srigala hanya akan memangsa kambing yang sendirian. Seorang muslim dengan muslim lainnya laksana satu bangunan, saling menguatkan satu sama lain. Dan orang-orang beriman baik laki-laki dan perempuan, satu sama lain saling tolong menolong diantara mereka . Begitulah seharus kita. (Al Imam Asy Syahid Hasan al Banna, Majmu’ah  ar Rasail , hal. 313. Al Maktabah At Taufiqiyah )

Bagaimana mungkin pemimpin mendapatkan rasa cinta dan ketaatan dari prajuritnya, jika sesama mereka sendiri tidak saling mencintai dan melanggar aturan jamaah. Ketiadaan rasa cinta dan taat dari jundiyah terhadap qiyadahnya, merupakan min asyratis sa’ah (di antara tanda-tanda kebinasaan) bagi gerakan tersebut Seharusnya kita mengingat: Aku mencintaimu, jangan kau tanya mengapa Aku mencintaimu, itu adalah iman dan agama.

2. Gerakan Pengacau Jamaah

Ini penyebab selanjutnya yang tidak kalah bahayanya. Gerakan ini bisa saja terlahir dari permasalahan kecil, yakni tidak terakomodasinya sebuah ide, pendapat, atau pemikiran. Sayangnya sang shahibul fikrah, tidak menerima kenyataan itu dan dia pun fanatik dengan pendapatnya. Dia merasa diremehkan dan tidak dihargai, lalu dia telan sendiri perasaan itu, tanpa melakukan komunikasi dengan ikhwah lain. Di tambah lagi, adanya kran komunikasi yang mampet diatasnya, Sehingga ia tidak memiliki saluran, maka meledaklah menjadi sebuah kekesalan dan pembangkangan, baik terselubung atau terang-terangan. Kemungkinan paling buruk adalah ia keluar dari jamaah dan menciptakan komunitas sendiri yang menjadi rival. Contoh seperti ini tidak sedikit.

Ketahuilah dan sadarilah, gerakan pengacau tidak selalu dalam bentuk oposan, bisa jadi justru wal ’iyadzubillah - mereka berada di dalam lingkaran jajaran para pimpinan dan pemegang ke bijakan. Ini lebih bahaya, sebab biasanya akan menjadi untouchable man dan kuat pengaruhnya terhadap arah angin kebijakan. Ada di antara mereka yang menggunakan kepintarannya untuk memanfatkan keluguan kawan-kawannya dan atasannya sendiri. Ditambah lagi, mereka benar-benar menikmati doktrin ”tha’ah wa tsiqah bil qiyadah” dari para kadernya, sementara al fahmu, al ikhlas, al amal, al jihad, al tadh-hiyah yang seharusnya didahulukan, tidak mendapatkan porsi yang adil. Sungguh tsiqah bil qiyadah adalah wajib, namun dengan ilmu, sebab Allah Ta’ala berfirman:

”Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (QS. Al Isra : 36)

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah. (QS Muhammad: 19)

Allah Ta’ala memerintahkan faham terlebih dahulu, fa’lam (maka ketahuilah), sebelum Dia memerintahkan keimanan kepadaNya, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah selain Allah. Inilah yang menyebabkan Imamuna, Syahidul Islam Hasan al Banna Rahimahullah menjadikan al fahmu (pemahaman) sebagai rukun pertama dari arkanul bai’ah . Namun anehnya banyak di antara kita yang mendengarkan dengan setia, mengikuti mereka (pengacau jamaah), bahkan terkagum-kagum dengan permainan kata mereka. Lalu menganggap mereka di atas kita dalam hal al fahmu. Sungguh, kita seperti seorang anak SD yang memandang mahasiswa setinggi langit, padahal seorang Profesor akan memandang mahasiswa sebagai anak SD.

Kelompok ini mirip dengan apa yang Allah Ta’ala firmankan tentang gerakan pengacau dalam Perang Tabuk: ”Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim.” (QS. At Taubah: 47)

Mereka hakikatnya pengacau dan perusak barisan jamaah, tetapi di antara kita ada yang menjadi pendengar setia mereka, menjadi muqallidin dan muta’ashibin. Karena mereka ”pengacau” ini- adalah saudara, kawan, dan guru kita sendiri Allahul Musta’an Allah Ta’ala memberikan peringatan: ”Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga.” (QS. An Nur: 11)

Dan janganlah Engkau mematuhi orang Yang Kami ketahui hatinya lalai daripada mengingati dan mematuhi pengajaran Kami di Dalam Al-Quran, serta ia menurut hawa nafsunya, dan tingkah-lakunya pula adalah melampaui kebenaran. (QS. Al Kahfi: 28)

Semoga Allah Ta’ala melindungi da’wah ini dari tiga golongan manusia, pertama, ifrath –nya kaum oposan internal (kader) yang mengkritik karena kebencian (skeptis) dan apriori, di dalam mengkritik, di luar membongkar aib jamaah. Persis pengamat sepak bola. Kedua, semoga Allah juga melindungi da’wah ini dari tipu daya para oportunis dan petualang politik yang tidak manhaji.. ketiga, semoga Allah Ta’ala juga menjaganya dari orang-orang yang diam dan apatis.

Berkata Ali ad Daqaq, Sakit anil haq, syaithanul akhras (Diam saja tidak menyampaikan kebenaran, adalah setan bisu. Sungguh jundiyah muthi’ah (prajurit yang taat) hanya akan lahir di tangan qiyadah muhklishah (pemimpin yang ikhlas).

3. Ambisi Pribadi Atau Kelompok Terselubung dan Kuat

Komitmen da’wahnya bukan karena Allah Ta’ala tetapi ar ri’asah wa syuhrah (Kedudukan dan ketenaran). Ia semangat da’wah karena itu. Manusia bisa saja, dikelabuhinya, kita tertipu dari segala sepak terjangnya selama ini.Tetapi Allah Ta’ala tidak pernah tertipu, cepat atau lambat ambisinya ini akan terbongkar di hadapan manusia, seiring dengan perilakunya yang semakin menjadi-jadi. ”Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS. Al Kahfi: 110)
Ada pula yang memiliki ambisi secara vulgar, ia lebih gentle , masih bisa di antisipasi dan di ’ilaj . Tetapi yang terselubung, mereka lebih sulit diraba sebab kita tidak tahu isi dada manusia. Da’wah ini tidak butuh manusia yang ambisinya dunia, baik terselubung atau terang-terangan.
Dari Abu Musa al Asy’ari Radhiallahu ’Anhu, dia berkata: Aku bersama anak pamanku mendatangi Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam. Salah seorang berkata: ”Wahai Rasulullah, angkatlah aku sebagai pemimpin atas sebagian tanggung jawab yang telah Allah berikan kepada Anda, dan yang lain juga minta demikian. Lalu Rasulullah bersabda: Demi Allah seseunguhnya kami tidak akan menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang meminta dan berambisi untuk mendapatkannya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam Hasan al Banna berkata, Begitulah yang pernah terjadi ketika sekelompok orang enggan berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam , kecuali jika mereka nanti mendapatkan kekuasaan dari beliau jika kelak Islam menang. Pada waktu itu Rasulullah hanya menyatakan bahwa bumi ini adalah milik Allah yang diwariskan kepada siapa saja yang dikehendaki dari hamba-hambaNya. Sesungguhnya kemenangan akhir selalu menjadi milik orang-orang bertaqwa. ( Al Imam Asy Syahid Hasan al Banna, Majmu’ah ar Rasail , hal. 13. Risalah Da’watuna. Al Maktabah at Taufiqiyah )

Ya, selalu ada manusia di setiap masa, yang bergabung dengan barisan da’wah dengan tujuan dunia, karena ghanimah, popularitas, dan lainnya, tetapi jika tidak ada tawaran dunia, mereka akan mengundurkan diri dengan berbagai alasan yang dibuat-buat bahkan sampai bersumpah-sumpah. Mirip dengan yang Allah Ta’ala gambarkan dalam Al Quran : ”Kalau apa yang engkau serukan kepada mereka (Wahai Muhammad) sesuatu yang berfaedah yang mudah didapati, dan satu perjalanan yang sederhana (tidak begitu jauh), niscaya mereka (yang munafik itu) akan mengikutmu; tetapi tempat yang hendak dituju itu jauh dan berat bagi mereka. dan mereka akan bersumpah Dengan nama Allah Dengan berkata: "Kalau Kami sanggup, tentulah Kami akan perg bersama kamu". (dengan sumpah dusta itu) mereka membinasakan diri mereka sendiri, sedang Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka itu orang-orang yang berdusta (tentang tidak sanggupnya mengikutmu).” (QS. At Taubah: 42)

4. Hilangnya Budaya Munashahah (Saling Menasihati)

Orang yang matang kepribadiannya tidak bergembira karena pujian Dan tidak goncang karena nasihat-nasihat. Nasihat adalah obat, umumnya obat adalah pahit. Tak ada manusia yang menyukainya, namun ia berfungsi menyembuhkan penyakit, jika tepat sasaran dan takarannya. Pujian adalah manis bagaikan sirup. Manusia sangat menyukai yang manis-manis, tetapi beragam penyakit dikemudian hari tengah menanti: sariawan, kencing manis, dan lain-lain, jika berlebihan mengkonsumsinya. Maka, jadilah pertengahan. Pilihlah yang pertengahan, pilihlah yang pertengahan, kalian akan berhasil dalam menyampaikan. (HR. Bukhari no. 6316)

Nasihat yang baik yang dilakukan dengan cara baik, akan mampu menyadarkan yang bingung, mengingatkan yang lupa, dan membangunkan yang tertidur. Tetapi, terlalu banyak nasihat, ia akan menyangka dirinya ”tertuduh”, sesak nafas, dan sempit hati. Walau ia menyadari bahwa nasihat ada karena perilakunya sendiri. (celakanya, jika ada yang tidak merasa bersalah). Akhirnya, ia melakukan pembelaan dan serangan balik, bahkan sangat sengit. Baginya nasihat adalah serangan, hinaan, dan pembunuhan karakter. Apalagi, ia manusia bertipe banyak bicara. Oleh karena itu, perlu kiranya nasihat diberikan sesuai kebutuhan, kadar, dan cara yang bijak dan hujjah yang mendalam. Selain juga memperhatikan posisinya dalam sebuah komunitas. Jika ini tidak diperhatikan, maka ia menjadi bukan apa-apa.

Tidaklah engkau perhatikan pedang akan turun derajatnya Jika dikatakan ia berasal dari kayu. Pujian yang pas, yang layak kepada penerimanya, akan mampu memotivasi untuk beramal, memompa semangat untuk bekerja, dan itu merupakan balasan kebaikan yang Allah Ta’ala segerakan untuknya didunia. Tetapi kebanyakan pujian, akan membuatnya terlena, terpedaya, dan sombong, seakan tak ada cela dalam dirinya, sebab hanya pujian dan sanjungan yang selalu ia dapatkan. Selain itu, ia menjadi pribadi yang tidak siap dikritik (nasihat), dan tidak sensitif terhadap kesalahan yang dibuatnya.

Bukan karena ia tidak punya salah, melainkan tak ada manusia berani ”menyentuh” wilayah kesalahannya, di tambah lagi ia adalah tokoh dan punya banyak pendukung fanatiknya. Rasulullah pernah mendengar seseorang memuji langsung di depan orang yang dipuji tersebut. Maka beliau bersabda, ”Celakalah engkau, karena engkau sama dengan menebas pundak sahabatmu. (HR. Bukhari no. 2610, 5922. Muslim no. 7450, 7451)

Wal hasil, manusia membutuhkan nasihat dan pujian. Keduanya mampu mematangkan dan mendewasakan perilaku. Manusia tidak selamanya sehat, sehingga ia butuh obat. Manusia juga tidak selamanya sakit, sehingga ia layak menikmati yang enak-enak. Maka, jika datang nasihat untuk kita, pandanglah itu sebagai obat, walaupun pahit, mungkin dia mengetahui penyakit dalam diri kita, yang kita tidak ketahui. Jangan tergesa-gesa kita menganggapnya musuh, atau anggapan dia sudah berubah, tidak lagi bersama jamaah, belum paham kejamaahan, tidak tsiqah dan taat dengan qiyadah, dan istilah lainnya yang menunjukkan ketidakmampuan kita sendiri dalam menunjukkan kebenaran. Memang, ini agak sulit untuk menerimanya, apalagi bagi kita yang terbiasa mendapat pujian. Jika datang pujian, maka katakanlah hadza min fadhlli rabbi (ini adalah karunia dari Tuhanku), lalu berdoalah, Allahummaj ’alni khairan mimma ya’lamun, wa ’afini mimma la ya’lamun. (Ya Allah, jadikanlah aku lebih baik dari apa-apa yang mereka ketahui, dan maafkanlah aku dari apa-apa yang mereka tidak ketahui tentang diriku).

Kau mengharapkan pendidik yang tidak memiliki cela sedikit pun Padahal tidak ada bakhur (bakaran) yang semerbak wanginya, melainkan ia juga berasap Kita tidak pungkiri, bahwa manusia umumnya tidak menyukai nasihat, namun menyukai sanjungan. Barang kali itu sudah dari ”sononya” Namun, yang pasti, bagi yang berpikir positif, nasihat dari siapapun kepada kita adalah baik. Jangan mengira ”musuh” bagi orang yang menasihati kita. Justru saudara yang baik adalah yang mau meluruskan kita, manakala salah.

Bisa jadi, musuh tersembunyi kita adalah orang yang menjerumuskan kita dengan segala macam pujiannya, sehingga membuat kita lupa. Sampai-sampai, kesalahan kita yang fatal pun, tetap dipujinya, minimal dia mendiamkannya. Janganlah kita seperti pepatah Arab jahiliyah, ” Bela-lah saudaramu, yang benar atau yang salah.” Lalu, oleh Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam dirubah menjadi ”Tolonglah saudaramu, baik yang menzalimi atau yang dizalimi. Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz Dzariyat (51): 55)
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka, (QS.AlGhasyiah(88):21-22)

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad Dary Radhiallahu ’Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda: ’Agama adalah nasihat’, Kami berkata: Untuk Siapa ya Rasulullah? Beliau bersabda: ”Untuk Allah, untuk KitabNya, untuk RasulNya, untuk para imam kaum muslimin, dan orang-orang umum dari mereka.” (HR. Muslim. Lihat Imam an Nawawi, Riyadhus Shalihin , Bab Fi An Nashihah , hal. 72, hadits no. 181. Maktabatul Iman, Manshurah, Tanpa tahun. Lihat Juga Arbain an Nawawiyah , hadits no. 7, Lihat juga Imam Ibnu Hajar al Asqalany, Bulughul Maram, Bab At targhib fi Makarimil Akhlaq, hal. 287, hadits. No. 1339. Darul Kutub al Islamiyah.1425H/2004M)

Semoga Allah Ta’ala merahmati Sayyidina Umar Radhiallahu ‘Anhu ketika ia berkata, Semoga Allah merahmati orang yang mau menunjuki aibku kepadaku. Imam Abu Hanifah pernah menegur seorang anak kecil yang sedang bermain-main di jalan yang tergenang air, “Wahai ghulam, hati-hati terjatuh, nanti pakaianmu kotor,” Anak kecil itu balas menegur Imam Abu Hanifah, “Wahai Imam, Anda juga hati-hati, jangan sampai terjatuh. Sebab jatuhnya seorang ulama, maka jatuhlah langit dunia.” Mendengar itu Imam Abu Hanifah jatuh pingsan.

Budaya saling menasihati ( munashahah ) pada masa sahabat dan para Imam, begitu hidup. Satu sama lain bisa saling menjaga jika ada yang lalai, dan saling mengingatkan jika ada yang lupa. Sehingga kehidupan berjamaah mereka sangat dinamis dan hidup. Tak ada satu pun yang tidak butuh nasihat. Bagi mereka, munashahah merupakan sarana kontrol yang efektif setelah muraqabatullah. Namun ketika budaya ini telah hilang, nasihat dianggap ancaman, tidak tsiqah, tidak taat, dan bentuk kecurigaan lainnya, maka hilanglah rahmat pada komunitas tersebut.

Budaya munashahah menjadi hilang lantaran dua jenis manusia, yakni manusia keras kepala yang selalu merasa benar, dan manusia apatis yang tidak peduli terhadap saudaranya (sikap elu-elu, gue-gue). Jenis manusia pertama ibarat cermin yang ditimpa air, tak ada bekas sama sekali nasihat yang ia peroleh. Bahkan, ia telah memiliki jawaban jika ada orang yang hendak menasihatinya. Baginya nasihat adalah ancaman dan celaan.

Sedangkan jenis manusia kedua, ibarat patung yang sama sekali tidak merasa terganggu dengan keadaan dan kerusakan sekitarnya, betapa pun besarbahaya yang mengancam dirinya. Ia tetap diam! Nah, ketika nasihat tidak hidup, maka kezaliman, penyelewengan, pelanggaran, maksiat, akan bebas bergerak dan terus melaju tanpa ada yang membendungnya. Halal haram tidak dipedulikan. Bahkan bisa menjadi budaya baru yang kelak dianggap benar, karena tak ada satu pun yang berani menyentuhnya, apalagi menegurnya. Ketika ini sudah terjadi dalam sebuah pergerakan Islam, gerakan apa pun, maka hakikatnya ia telah mati, ia telah mati sebelum ajal biologisnya tiba.

Sebab, akal sebagai sarana berfikir dan nurani sebagai sumber al furqan tidak lagi mereka miliki, atau minimal -tidak digunakan. Akhirnya, komunitas tersebut tetap ada nama dan anggotanya, tetapi tidak ada pengaruh baiknya, tidak ada dampak keshalihan bagi pengikutnya “apalagi masyarakatnya?. Sebab, ia memiliki masalah besar lantaran perilakunya sendiri, kekalutan internal yang tidak mampu diredam. Hingga, perlahan namun pasti, masyarakat mencibir dan melupakan eksistensi mereka. Lalu menghapus mereka dari ingatan dan perjalanan sejarah kehidupan bangsa mereka mungkin masih ada, tetapi dalam buku kisah kaum-kaum terdahulu yang telah Allah Ta’ala lenyapkan

Dan Akhirnya kita akan selalu menjadi Buih…..!!!!!!!

SIDE B : KETIKA BUIH MENJADI OMBAK DAN TSUNAMI (Sebuah Gerakan Kebangkitan)

(“Masa Depan itu di Tangan Pemuda”)

Bukan kebanggan Wasilah Dakwah yang kita usung sebagai isu, tapi keragaman berbagai macam fitur Kebhinekaan yang harus kita gerakan sebagai perekat dan bahan Bakar Kebangkitan !!!

Kita harus sadar bahwa PKS sejatinya adalah bagian dari komponen bangsa dan umat ini, kita tak akan pernah mampu bergerak sendiri. Apalagi Meninggikan Kalimat Allah dengan fanatisme sempit, masih banyak orang-orang sholeh di harakah dakwah lain dan masih banyak orang-orang cerdas di kendaraan kebangkitan yang lain.

Diantara komponen-komponen yang beragam itu, kita harus menarik benang merahnya PEMUDA !!!!!
Maka harus ada dialog, dialog yang mempertemukan cita-cita bersama, bukan dialog yang mengadu konsep Manhaj Dakwah !!!!

Dialog itu harus disusun oleh para pemuda-pemuda ini, mereka harus membentuk kesepakatan tentang isu-isu besar yang akan diusung untuk tema kebangkitan ini, pemuda harus bicara idea-idea, bicara narasi. Mereka tidak bicara janji-janji, tetapi mereka bicara kinerja(amal). Mereka tidak bicara defrensiasi, mereka bicara tentang pengorbanan. Mereka bekerja dalam satu team, dan tidak bekerja untuk kejayaan peribadinya atau kelompoknya.

Pemuda-pemuda pada lintas Harakah dakwah ini yang harus kita bangun dan kita seru jiwa dan nuraninya, bahwa di depan Mata ada Musuh Dakwah yang jelas dan terang-terangan menghancurkan eksistensi Umat Islam.

Pemuda-pemuda ini harus kita tiupkan ruh kebangkitan, dan ruh ini akan terasa, jika ada semangat Ukhuwah yang membingkai persatuan para Pemuda itu.

Belajar Menghargai pendapat, dan berlapang dada akan perbedaan pendapat adalah latihan jiwa….

Budaya saling menasehati, budaya saling memberikan teguran dan kritik yang membagun, adalah latihan kepemimpinan.

Pemuda dari kader Tarbiyah, terus bergerak dalam dakwah siyasi…!
Pemuda dari Syabab HT , terus bergerak mensosialisasikan Khilafah…!!
Pemuda dari Kader Salafi, terus bergerak mengisi ruang kajian-kajian Hadis !!
Pemuda dari Kader Muhammadiyah, terus bergerak dilapangan sosial dan Pendidikan !!
Pemuda dari Kader Nadhalatul Ulama, terus mengisi ruang public dan ranah pesantren…!!!

Maka yang ada adalah tenaga, yang ada adalah kebangkitan

Buih-buih yang terombang ambing akibat pemahaman sempit dalam sekat kelompok tidak ada lagi !!!!!

Maka yang ada adalah buih-buih itu akan berkumpul menjadi Satu
semakin lama buih yang berkumpul itu semakin banyak….!!!

Maka kita akan Melihat Ombak !!!!
Maka kita akan Melihat Tsunami !!!

Ombak dan Tsunami ini akan meluluhlantahkan Peradaban usang ini

Maka disinilah Khilafah akan Tegak !!
Disaat Parlemen kita memiliki kekuatan Politik yang Mayoritas
Ketika masyrakat sudah paham akan pentingnya Syariat Islam dan hidup dalam naungan Khilafah…!

Maka Pemuda harus menjadi sebab
Akan hadirnya Ombak dan Tsunami itu
Bukan menjadi sebab selalu menjadi buih yang tak bertenaga…!!!!

Bangkit Pemuda Islam !!!!!
Songsong Kebangkitan Ini !!!!
Janji Allah itu Pasti !!!!!

Kata-Kata Mutiara untuk Aktivis Dakwah

SMS MUTIARA

Ukhtifillah yang dirahmati allah, insyaallah mari kita sama-sama berjuang untuk kebaikan dan kebenaran, sepahit, dan sesulit apapun. Bersatulah dalam jamaah, sebenci dan sekecewa apapun. Karena berjamaah lebih baik daripada sendirian.

Doa bagaikan pedang dan seni berdoa mirip dengan seni menggunakan pedang. Pedang yang tajam tu penting, tapi jauh lebih penting orang yang memegang pedang itu. Maka pedang yang tajam yang tergenggam kuat dalam tangan dingin seorang pemberani yang digunakan pada waktu dan sasaran yang tepat itulah yang akan mematikan musuh. Namun, jika salah satu dari unsur itu tidak efektif maka selamanya doa itu takkan menghasilkan pengaruh apapun. Sekarang sudahkah kita menguasai seni menggunakan pedang yang bernama doa? Terutama untuk dakwah ini! Allahu akbar...

Biarkan lelah mengajarkan pengorbanan dan kesbaran, biarkan kecewa mengajarkan keteguhan dan kekuatan, biarkan sakit mengajarkan keikhlasan. Ikhwahfillah jangan ragu dengan jalan dakwah ini. Hal yang terjadi ada proses pembelajaran bagi orang yang mengabdikan diri pada_nya, maka jika engkau merasa lelah, kecewa, sakit, larilah pada_nya ( alquran dan hadis). Segalanya adalah pelajaran atau pendidikan yang kita kenal dengan tarbiyah. Belajarlah untuk melakukan sesuatu dari hati yang terilhami kecerahan al-quran dan hadis, jangan bersedih karena harapan itu masih ada.


Daging-daging unta (kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan allah, tapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya demikianlah allah telah menundukkannya supaya kamu mengagungkan allah terhadap hidayahnya kepadamu dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik (qs. Al- hajj:37)


Jika mata adalah cahaya maka hati adalah permata saat bahagia merona maka tawa adalah warna apabila senyum adalah ibadah maka kata maaf adalah penghapus segala dosa.


Allah beri ujian kepada hamba-nya sebagai training kesabaran. Tiada kesabaran tanpa pngorbanan. Semoga kita lebih sabar dalam ujian dan taan kepada allah swt seperti kesabaran dan ketaatan ibrahim a.s.

Kembali maknai arti tiap pengorbanan dalam bingkai ketaatan kepadanya.

Tetap semangat dalam proyek dakwah besar ini jaga ukhuwah tingkatkan ruhiyah.

Ya allah, ya rabb... Jadikan saudariku ini muslimah sejati yang menerangi dunia dengan kesolehannya hingga para bidadari cemburu padanya, malaikat berdoa untuknya dan surga merindukan kehadirannya.


Bunga kecubung darri kalimantan cantik disanding dengan berlian berhubung jumat sudah lebaran salah dan khilaf diriku mohon dimaafkan.

Dari abu qatadah al-anshary ra.

Bahwasanya rasulullah saw pernah ditanya dari hal puasa arafah beliau bersabda: puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan beliau ditanya dari hal puasa asyura, beliau bersabda: menghapus dosa tahun yang lalu.

Dan beliau ditanya lagi dari hal puasa senin, beliau bersabda: hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan dimana aku diangkat menjadi rosul dan diturunkannya wahyu” hr. Muslim


Nabi saw bersabda dua rokaat shlat fajar (subuh) itu lebih baik dari pada dunia dan seisinya. Shalat yang paling berat pelaksanaannya bagi orang-orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh. Andai mereka tahu kebaikan pada keduanya, tentu mereka akan mengerjakannya dengan merangkak. Hr. Bukhari-muslim


Barang siapa yang memelihara ketaatan kepada allah dimasa muda dan masa kuatnya maka allah akan memelihara kekuatannya dimasa tua dan saat kekuatannya melemah. Ia akan tetap diberi kekuatan pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir dan kekuatan akal. Ibnu rajab.

Shobabul khoir ukhti shoghir.


Wahai orang-orang yang berselimut... Bangunlah untuk shalat pada malam hari kecuali sebagian kecil yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu atau lebih dari seperdua itu dan bacalah alquran itu dengan perlahan-lahan. (qs: al-muzammil 1-4)


Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan bekasnya hendaklah bersilaturahmi. Hr. Bukhari –muslim

1. Berjabat tangan bila bertemu

2. Mengucap salam

3. Mendoakan bila berpisah

4. Memberikan hadiah

5. Silaturahim


jika aku dapat menarik pelangi maka kan ku bentuk namamu lalu kan ku kembalikan ke langit agar semua orang tahu betapa bahagianya diriku “ Qt telah menjadi satu dalam jalannya”


Bila kita berbuat baik dengan ikhlas, maka kita akan menikmati kebaikan tersebut. akan tetapi jika kita berbuat baik tanpa keikhlasan niscaya akan banyak mengeluh dan kecewa.


Di sela-sela keletihan ini biarkan ia terobati dengan tidur yang berselimutkan mimpi keindahan surga. untukmu wahai mujahidah! hingga Rabb membangunkanmu dari tengah malam untuk mengajak bicara hatimu yang sedang gundah dan mengatakan “ Tetaplah berjuang calon syuhada!” hingga syahid menjemputmu dan surga menunggumu!

fatimah berpuasa 3 hari berturut-turut tanpa berbuka karena tidak ada makanan yang ia punya untuk berbuka. ketika Rosul mengutus seorang tamu yang kelaparan ia pun menjual jilbabnya untuk membeli gandum dan mengolahnya menjadi tepung lalu membuat roti dari tepung itu dan memberikan seluruh roti untuk tamunya tanpa menyisakan satu pun. jika kita memang pengikut Rosul mari kita tanyakan pada diri kita apa yang telah kita korbankan untuk saudara/i kita? Apakah kita sudah menempatkannya di atas kepentingan kita? atau setidaknya apakah kita sudah menyetarakan kepentingannya dengan kepentingan kita?


ketika kerjamu tak dihargai saat itu kamu sedang belajar tentang ketulusan,

ketika usahamu tidak dinilai penting saat itu kamu sedang belajar tentang keikhlasan.


Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) (QS. Al-Hasyr: 18)

hari penghisaban telah semakin dekat dari ke hari namun kita belum berbuat apa-apa untuk mempersiapkannya, jika satu hari kita berlalu maka sebagian hari dan usia akan hilang.


sungguh beruntung orang-orang yang berada di jalan-Nya yang tetap istiqomah dalam jalan dakwah ini. Mudah-mudahan allah menguatkan Hati-Hati kita yang lemah ini dan menyatukan hati-hati kita agar tetap istoqomah di jalan-Nya.


dengan tekad tinggi bersama untuk menjunjung tinggi semangat revolusioner dalam mengabdi kepada kepentingan rakayat. kita sambut Momentum Hari Pahlawan.

perjalanan hidup ini baru bermula, ia masih jauh dan terlalu lama untuk sampai ke penghujungnya. terlalu banyak kesabaran dan pengertian yang dituntut. tetapkan iman dan tabahkan hati agar perjalannya ini berakhir dengan sebuah senyuman.


“Barang siapa yang menyeru kepada petunjuk maka baginya pahala seperti pahala yang mengikutinya tanpa di kurangi dari pahala mereka itu sedikitpun” HR. Bukhari-Muslim

dan demi jiwa serta penyempurnaannya. maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan atau ketaqwaan. sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (QS. As-Syams)

bersyukurlah karena Allah telah mempercayai kita dengan memasukkan kita ke dalam proyek-Nya. sungguh, bukan dakwah yang membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan dakwah. jangan sampai kita tereliminasi.

Ya Allah kabulkanlah doa kami. Amiin ya Robbal’alamin.

bersyukurlah karena Allah telah mempercayai kita dengan memasukkan kita ke dalam proyek-Nya. Proyek di atas proyek, Allahlah yang langsung menyeleksi personilnya. sungguh bukan dakwah yang membutuhkan kita, tapi kita yang membutuhkan dakwah. dakwah akan senantiasa berjalan dengan atau tanpa kita semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berjalan bersamanya hingga akhir hayat, jangan sampai kita tereleminasi. ya Allah kabulkanlah, amin ya Robbal’alamin. tetap semangat Allahu Akbar.!!!


telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka sedang mereka dalam keadaan lalai dengan dunia, berpaling dari akhirat.

astagfirullah

astagfirullah

astagfirullah

kita akan mendapakan 5 hal melalui 5 hal:

1. berkah dan rezeki akan diperoleh melalui shalat dhuha.

2. cahaya dalam kubur melalui Shalat Tahajud

3. Kemudahan dalam menjawab pertanyaan Munkar dan Nakir melalui membaca alquran.

4. kemudahan melintasi Siratal Mustaqim melalui puasa dan sedekah.

5. mendapat perlindungan arsyilaiti pada hari hisab melalui Zikrullah (zikir)

semoga kita bisa mengamalkannya.


saat tetes keringat dakwah jadi embun sejuk, saat air mata kesabaran jadi saksi esok saat dan saat istirahat jadi pengobat kepenatan saat itulah kepasrahan atas diri yang lemah mengadu pada-Nya...

Rabbi..... Semoga semua yang kita lakukan untuk dakwah hari ini dibalas surga oleh Allah. amin ya Rabb..


ya Allah.... Disiang-Mu yang semakin senja hai ini. dalam segala keterbatasanku, kememohon berikanlah kekuatan iman, jasad dan fikri kepada orang yan ku cintai karena-Mu. naungi dia selalu dengan Hidayah-Mu.


ya Rabb jika telah lelah jasad ini, jika telah penat fikiran ini, jika sesak nafas ini biarlah hamba jalani dengan sabar dan syukur yang engkau selipkan dalam hati tetapi jangan jadikan lemah iman hamba ini, hingga semua yang dilakukan sia-sia karena engkau tidak ridho....

serahkan semua urusan pada Allah. mari kita buang selimut, mensucikan diri, dan bertemu dengan-Nya dalam dinginnya malam. pengaduan dan pemintaan hanya pada Allah SWT


“Setiap anggota tubuh harus ditunaikan zakatnya kepada Allah, kebijaksanaan-Nya dan kekuasaan-Nya. zakatnya mata adalah melihat dengan mengambil ibrah dari yang dilihat dan menghindari dari yang diharamkan, Zakatnya telinga adalah mendengarka pada sesuatu yang menjamin keselamatanmu dari api neraka. zakatnya lisan adalah berbicara yang mendekatkan diri kepada Allah. zakatnya tangan adalah menahannya dari keburukan dan mengarahkannya pada kebaikan. zakatnya kaki adalah berusaha melakukan apa yang baik bagi hatimu dan keselamatan agamamu”

sudahkah terpenuhi zakat kita?

“barang siapa yang bergembira atas kebaikan dan bersedih atas keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.” HR. Tabrani dari Abu Musa)


ku tak seperti bintang malam yang memberi terang di hati. ku tak seperti senja sore yang memberi keindahan dalam hidup. ku tak sesejuk embun pagi yang memberi kesegaran dalam jiwa. ku hanyalah ingin menjadi saudara sejati yang penuh dengan kedamaian dalam ukhuwah...

renungkanlah....

“seorrang muslim yang sejati adalah bisa muslim lainnya merasa aman dari gangguan liidah dan tangannya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata baik atau diam”HR. Bukhari-Muslim


sesungguhnya dalam kerendahan hati ada ketinggian budi, dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa, dalam lautan khilaf ada samudera maaf. sediakanlah seribu maaf untuk sebuah kesalahan.


berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang kuasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Rasul-Nya. itulah karunia Allah yang diberikan kepada siapa yang dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al-Hadid: 21)


Rosullullah bersabda” ada dua nikmat dan banyak orang mengalami kerugian kerana keduanya yaitu nikmat sehat dan waktu luang” (HR Bukhari-Muslim)

Pergunakan waktu sehat dan waktu luangmu untuk selalu ingat kepada Allah dan ingatlah kepada pemutus kebahagiaan yaitu KEMATIAN.


“Kuatkanlah ukhuwah dalam berbagai kondisi, jagalah mata dan hati dari fitnah, yakinlah ridho Allah selalu menyertai untuk niat yang ikhlas, bangun dan bangkitlah para mujahid/ah masih banyak amanah yang harus ditunaikan.. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.


jika makan terlalu kenyang maka:

1. hilang kelezatan munajat

2. tidak mampu memelihara hikmah

3. tidak memiliki rasa kasih sayang karena merasa setiap orang kemyang seperti dia

4. malas beribadah

5. bertambah dorongan syahwat

6. ia sibuk mengelilingi sampah saat yang lain mengelilingi masjid

Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan...

Duri dan batu selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang...

Ujungnya bukan diusia, bukan pula di dunia...

Tetapi cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridho Allah...

Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya...

Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu...

Jika engkau cinta maka dakwah adalah amal, membangun kejayaan umat kapan saja di mana saja berada...

Yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan...

Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan...

Jika engkau cinta maka dakwah adalah jihad, taat, tsiqoh serta ukhuwah...

Hilangkan keraguan dan pastikan kejujuran, karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah...


Wanita cantik melukis kekuatan lewat masalahnya...

Tersenyum saat tertekan, tertawa disaat hati sedang menangis, tabah disaat terhina, mempesona karena memaafkan...

Wanita cantik mengasihi tanpa pamrih, bertambah kuat dalam doa dan pengharapan...

Subhanallah, Ya Allah tak terhitung dan tak terukur nikmat yang engkau berikan pada hamba... Tapi belum juga aku bisa mensyukurinya,

Ya Allah... tak terukur kasih sayang yang Engkau berikan, tapi ternyata kularikan kasih sayangku pada makhluk-Mu...

Ya Allah, Engkau tempat hamba meminta dan berserah diri, terkadang hamba selalu terkhilaf masih meminta pada selain-Mu...

Ya Allah ampunilah aku saatku tahu bahwa itu maksiat, tapi kakiku tetap melangkahi dan jiwaku mengikutinya...

Ampuni kami Ya Rabb.. Ampuni kami...

Bimbing kami dalam Ridhomu...


Kesenangan yang datang tak akan selamanya. Begitulah selepas susah akan ada kesenangan. Begitu selepas malam datangnya siang. Oleh karena itu waktu senang jangan lupa daratan. Gunakan kesempatan untuk kebaikan. Kelak menyesal nanti tak berkesudahan, apa guna sesalnya hanya menekan jiwa.Ujian adalah takdir yang datang dari Allah. Apakah kita akan sabar ataupun sebaliknya. kesenangan yang datang selepas kesusahan, semuanya adalah nikmat dari Tuhan-Mu. Semoga diresapi...


Biarkan pagi ini mengisi energi baru bagi kita...Biarkan kesejukan akan menenangkan kita dan biarkan keheningannya membawa perenungan akan arti dari kehidupan...


Ya Rabb jika lelah jasad ini, jika penat fikiran ini, jika sesak nafas ini, biarlah hamba jalani dengan sabar dan syukur yang Engkau selipkan dalam hati tapi jangan jadikan lemah iman ini, hingga semua yang dilakukan sia-sia karena engkau tidak Ridho. Semoga segala kelelahan hari dapat menjadi jembatan menuju Surga-Nya.


Hanya kepada Allah kita memohon perlindungan dan petunjuk...

Semoga saudariku dalam kemudahan Insyaallah...

Seiring kesempatan hilang dan energi berubah guna dari kita karena iman yang kurang menyala, hati yang kurang sensitif menangkap signal kebaikan, padahal hatilah power control penggerak. Untuk itu isilah bahan bakarnya agar tetap menyala...


Jundiyah Allah, penancap tiang peradaban Insyaallah...

Insyaallah... Allah akan meudahkan segala urusan kita... Dakwah adalah pencerahan risalah, jika dakwah tidak jalan maka risalah akan berakhir, dakwah adalah jalan yang penuh aral dan rintangan. Sama-sama tanamkan dalam jiwa, hidup hanya untuk Allah dan yakin dengan pertolongan-Nya. Bangkitlah wahai pemudi Islam, teruslah jadi cahaya dakwah...


Adakalanya para penyeru kebenaran harus menjadi kepompong, berkarya dalam diam, bertahan dalam kesempitan.Tetapi bila tiba saatnya menjadi kupu-kupu, tak ada pilihan kecuali terbang, melantunkan kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia... Kept istiqomah..


Apa kabar iman hari ini? Subhanallah, betapa Allah tidak ingin kita terlena dalam menimba pahala di dunia, lepas pekerjaan yang satu Allah akan menambah kerja yang lain. Mengapa?

Karena Allah sayang dengan kita.


Dan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau(muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka. Maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Anbiya: 7)

(Nn)

Ya Allah... Limpahkan atas kami tegar, saat yang lain terlempar. Berikan atas kami sabar, saat yang lain gentar. Karuniakan atas kami istiqomah, saat yang lain melemah.


Meninggalkan amal karena manusia adalah riya. Beramal karena manusia adalah syirik. Ikhlas beramal adalah selamat dari keduanya. (Fudhail bin ‘Iyadh)

Jika dakwahmu adalah jalan yang yang panjang maka jangan pernah berhenti sebelum engkau menemukan penghujungnya, jika dakwahmu beban yang berat mintalah punggung yang kuat untuk menopangnya, jika pendukung dakwah Islam sedikit maka jadilah bagian yang sedikit itu. Yakinlah jalan yang terjal, sulit dan penuh tantangan ini lebih Allah cintai.


Masing-masing dari kita adalah sekumpulan riak, kemudian menyatu membentuk gelomnbang keimanan dan ukhuwah datang bagai angin meniup gelombang itu. Maka jadilah kita bagai “badai kebajikan yang dahsyat dalam sejarah kemanusiaan” (ust Anis Matta)

Salam semangat untuk perjuangan menuju kemenangan...


Sambut pagi yang penuh berkah ini dengan senyuman dan semangat baru... Semangat!!!


Barang siapa yang diuji lalu bersabar. Diberi lalu bersyukur... Didzalimi lalu memaafkan dan berbuat dzalim lalu istigfar.. maka bagi mereka keselamatan dan merekalah orang-orang yang memperoleh hidayah...(H.R Baihaqi)


Jangan tunggu motivasi baru berbuat, berbuatlah!

Niscaya anda termotivasi. Emosi yang terlatih membuat orang lebih bijaksana. Terlalu lama hanyut dalam kejenuhan berarti terlalu lama hanyut dalam kubangan kegagalan... Semangat!!!


Ukhuwah itu indah karena ada cinta di dalamnya, ukhuwah itu nikmat karena dakwahlah yang menjadi landasannya, ukhuwah itu berkah karena hanya Allah lah yang menjadi tujuannya. Tetap semangat saudaraQ!


Hidup bukanlah tentang seberapa banyak orang mencintai kita, dan bukan pada seberapa hebat orang memuji kita. Tetapi hidup adalah tentang bagaimana kita dapat menyentuh hidup orang lain dengan cara yang tidak tergantikan dan menjadikannya lebih baik, sehingga kita menjadi begitu bermakna.. Keep spirit ya ukhti...!!!


Dalam menjalani hidup di dunia, ikutilah resam semut. Bila ia bertemu dengan yang lain, ia bersalam dan bekerja sama di antara satu dengan yang lain. Karena terjalin persahabatan yang merupakan intan yang tak ternilai harganya, tak dapat dijual, tak dapat dibeli dan juga tak mungkin dipinjamkan...


Kita memohon diberi kekuatan dan Allah memberikan kesulitan agar membuat kita kuat. Kita memohon kebijaksanaan dan Allah memberi kita masalah untuk diselesaikan. Kita memohon kekayaan dan Allah memberi kita bakat, waktu, kesehatan dan peluang. Kita memohon keberanian dan Allah memberikan hambatan untuk dilewati. Kita memohon rasa cinta dan Allah memberikan orang-orang bermasalah untuk dibantu. Kita memohon kelebihan dan Allah memberikan kita jalan untuk menemukannya. Kita tidak menerima apapun yang kita minta. Akan tetapi kita mnerima semua yang kita butuhkan.

Suatu saat aku berada di sebuah pengadilan cinta Q duduk di bangju tersangka (terdakwa) Q dituduh karena telah berani menyayangimu, bukti-bukti sudah menjadi sangat kuat, pengacaraku tidak dapat membelaku lagi, lalu aku di vonis oleh hakim untuk menyayangimu seumur hidupku.

I love You because Allah...


Allah ku bermuhasabah di malam ini sebelum kau lelapkan dalam istirahatku, paparkan keslahan dalam jiwaku yang hanya pantas ku ungkapkan pada-Mu.

Allah terimalah segala amalku hari ini, betapa lemah kekuatan diri hamba, tuk taklukkan segala ambisi.

Yang kutakutkan pada-Mu, tentang amal ibadahku terkotori oleh jiwa lemah tiada berdaya. Yang ku khawatirkan diri ini tiada mampu memilahkan mana kesucian dan mana misi syaithoni. Jangan kau haramkan sedikitpun untukku, keuntugan dunia ukhrowi. Allah kuketuk pintu ampunan dan kasih sayang-Mu yang luas membentang tiada halang timur barat, tiada penghalang irodah-Mu atas diriku. Allah dalam dingin berselimut malam indah. tegakkanlah kakiku ini untuk menuju pintu-Mu tuk memohon ampunan karunia-Mu, bukalah ya Allah ridho-Mu. Redakanlah tamak dunia yang mendera di dalam jiwa, terangkanlah matahati dari pancaran fitrah nan suci. Sinarilah benak di diri dengan cahaya petunjuk-Mu, tuk singkapkan kegelapan dunia. Bertemakan cahaya rembulan munajatku ini terrlantunkan... Allah ampuni kami... Amiin.


Orang yang kuat bukan berarti orang yang mengalahkan musuh-musuhnya. Tapi orang yang kuat adalah orang yang bisa mengalahkan hawa nafsunya. Tetaplah menjadi diri sendiri dan insan yang dirindui.


Barangsiapa yang membaca 1 huru dari Kitabullah ini maka baginya 1 pahala dan kebaikan yang 10 kali lipatnya. Aku tidak katakan aliif laam miim satu huruf, tetapi aliif 1 huruf, laam 1 huruf dan miim 1 huruf. (H.R. Turmudzi)


Ukhtifillah roda dakwah selalu berputar dan semoga kita selalu berada dalam putaran dakwah ini. Posisi di atas atau di bawah bukan substansi yang krusial. Tetapi yang terpenting adalah kita selalu berada dalam putaran-Nya.


Setiap lelah yang terasa kadang mencoba menggoncangkan tekad. Setiap kesal di hati seringkali menulut gejolak jiwa. Tetasan peluh kadang menguji keihlasan. Setiap perjuangan tidak bertabur bunga, tapi yakinlah Allah akan merindukan tiap tapak pejuang yang dijejakkan dengan ikhlas untuk kebaikan.

Fighter until end...


Mentari menjanjikan sebuah pagi yang indah. Namun kadang dapat tertunda, tapi Allah menjanjikan hidup yang indah yang tak akan pernah tertunda.


Selalu ada cinta dalam ukhuwah, selalu ada ukhuwah dalam jihad, selalu ada jihad dalam harap selalu ada harap dalam doa dan selalu ada doa untuk saudara-saudariku yang tak pernah menjaga kemuliaan dakwah. Keep istiqomah!!


Ukhuwah itu tak kenal kesudahan ia mengiringi dalam hidupmu sebagai penyejuk kehidupan. Menyapamu dalam kesendirian yang melelahkan dan menjagamu tetap dalam kesendirian yang melelahkan dan menjagamu tetap dalam senyuman...

Subhanallah alhamdulillah Pagi yang indah... Ketika matahari mulai beringsut menampakkan diri dan bumi berotasi serta berevolusi... Ku sapa dengan setangkai doa untuk insan yang ku cinta...


Sesungguhnya engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu berhimpun dalam naungan cinta-Mu, bertemu dalam keta’atan, bersatu dalam perjuangan menegakkan syariat dalam kehidupan. Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya. Terangilah dengan cahaya-Mu. Yang tiada pernah padam. Ya Rabb bimbinglah kami. Lapangkanlah dada kami dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu. hidupkan dengan Ma’rifat-Mu. Matikan dalam syahid di jalan-Mu. Engkaulah pelundung dan pembela (Amiin)